Senin, 18 November 2013

Karya-karya yang sudah kuhasilkan

Kata Alhamdulillah mungkin tidak henti-hentinya setiap kali aku melihat hasil-hasil tulisanku di bukukan, baik dalam bentuk antologi atau pun novel. Berikut ini adalah cover dari antologi dan novel milikku
:)






Karyaku juga pernah masuk dalam kategori Dongeng Pengantar Terbaik Pilihan Dewan Juri dari Komunitas Tinta Emas. Judul dongeng yang aku tulis adalah "Namaku Kaktus". Yang ingin membacanya, tinggal klik tulisan di bawah :)
 Dongeng Namaku Kaktus

Laporan Sistem Analog : Dioda Sebagai Penyearah Gelombang

PRAKTIKUM 3
Dioda Sebagai Penyearah Gelombang (Rectifier)

I.                   TUJUAN PERCOBAAN
1.      Membuktikan apakah Dioda bisa menyearahkan gelombang.
2.      Mengetahui pengaruh dioda terhadap tegangan.
II.                LANDASAN TEORI
Dioda adalah komponen elektronika dengan 2 terminal (anoda dan katoda) dan terbentuk dari dua jenis semikonduktor (silikon jenis N dan silikon jenis P) yang tersambung. Bahan ini mampu dialiri arus secara relatif mudah dalam satu arah. Dioda dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran serta amat berguna. Dari pengertian dioda, maka pada simbol dioda terdapat tanda menyerupai anak panah yang menunjukkan arah aliran arus listrik.


Pada mulanya dioda dibuat dari bahan germanium karena bahan ini lebih mudah dipakai untuk memurnikan bahan dasar apabila dibandingkan dengan silikon, namun semua peralatan germanium mempunyai kelemahan yaitu akan rusak bila suhu naik. Setelah pemurnian silikon mencapai tingkat yang dibutuhkan, peralatan silikon mulai muncul. Sekarang pasaran semikonduktor benar -benar dikuasai oleh silikon.
Dioda ini mempunyai banyak fungsi dalam dunia elektronika. Dari sekian  banyak fungsi dioda, berikut ini adalah fungsi dioda yang perlu Anda ketahui, antara lain :
§    Untuk penyearah arus
§    Untuk penyetabil tegangan
§    Untuk indikator
§    Sebagai saklar
Konsep dasar penyearah gelombang yang dimaksud dalam laporan ini adalah konsep penyearah gelombang dalam suatu power supply atau catu daya. Penyearah gelombang (rectifier) adalah bagian dari power supply / catu daya yang berfungsi untuk mengubah sinyal tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct Current). Komponen utama dalam penyearah gelombang adalah diode yang dikonfiguarsikan secara forward bias. Dalam sebuah power supply tegangan rendah, sebelum teganganAC tersebut di ubah menjadi tegangan DC maka tegangan AC tersebut perlu di turunkan menggunakan transformator stepdown. Ada 3 bagian utama dalam penyearah gelombangpada suatu power supply yaitu, penurun tegangan (transformer), penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor).
Pada dasarnya konsep penyearah gelombang dibagi dalam 2 jenis yaitu, Penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh.
Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave rectifier)
Penyearah setengah gelombang (half wave rectifer) hanya menggunakan 1 buah diode sebagai komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC. Prinsip kerja dari penyearah setengah gelombang ini adalah mengambil sisi sinyal positif dari gelombang AC dari transformator. Pada saat transformator memberikan output sisi positif dari gelombang AC maka diode dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombangAC tersebut dilewatkan dan pada saat transformator memberikan sinyal sisi negatif gelombang AC maka dioda dalam posisi reverse bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut ditahan atau tidak dilewatkan seperti terlihat pada gambar sinyal output penyearah setengah gelombang.

III.             ALAT DAN BAHAN
1.    Catu Daya
2.    Volt Meter
3.    Ampere Meter
4.    Kabel Penghubung
5.    Dioda

IV.             LANGKAH KERJA
1.      Dirangkai dioda seperti pada gambar berikut ini

2.      Rangkaian dioda tersebut disambungkan dengan catu daya, volt meter, dan ampere meter.
3.      Amati besar tegangan dan kuat arus pada rangkaian dioda tersebut.
4.      Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

V.                HASIL PENGAMATAN
No
Tegangan Sumber
Tegangan Penyearah
Arus
Catu Daya
Voltmeter
1
3 V
3,4 V
2 V
20 µA
2
6 V
6,2 V
5 V
50 µA
3
9 V
9 V
8 V
80 µA
4
12 V
12 V
10 V
20 mA

VI.             ANALISIS PERBANDINGAN BESAR TEGANGAN SEBELUM MEMASUKI DIODA DAN SETELAH MELEWATI DIODA
Dari percobaan tersebut dapat diketahui jika besar tegangan sumber atau tegangan awal, lebih besar jika dibandingkan dengan besar tegangan setelah melewati rangkaian dioda.
Prinsip kerja dari rangkaian penyearah setengah gelombang ini adalah pada saat setengah gelombang pertama (puncak) melewati dioda yang bernilai positif menyebabkan dioda dalam keadaan ‘forward bias’ sehingga arus dari setengah gelombang pertama ini bisa melewati dioda.
Pada setengah gelombang kedua (lembah) yang bernilai negatif menyebabkan dioda dalam keadaan ‘reverse bias’ sehingga arus dan setengah gelombang kedua yang bernilai negatif ini tidak bisa melewati dioda. Keadaan ini terus berlanjut dan berulang sehingga menghasilkan bentuk keluaran gelombang.
Dalam rangkaian tersebut juga didapati jika ada kuat arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut. Hal ini membuktikan jika dioda dapat bersifat induktor, yaitu dapat menjadi penghantar listrik yang baik.

VII.          KESIMPULAN
Dari percobaan tersebut,  jadi bisa disimpulkan beberapa hal seperti di bawah ini.
1.      Besar tegangan sumber akan menjadi lebih keci setelah melewati rangkaian dioda.
2.      Dioda dapat berfungsi sebagai penyearah gelombang. Dari tegangan AC menjadi DC.
3.      Dioda juga berfungsi sebagai konduktor, karena didapati ada arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut.






DAFTAR PUSTAKA

Inriya, Ewit, 12 November 2013, Penyearah Setengah Gelombang, http://elektronika11c.blogspot.com/2013/05/penyearah-setengah-gelombang-gelombang.html

Anonim, 12 November 2013, Laporan Praktikum ELKA 2- Penyearah Gelombang Setengah dan Penuh, http://www.academia.edu/3627366/LAPORAN_PRAKTIKUM_ELKA_2_-_PENYEARAH_GELOMBANG_SETENGAH_DAN_PENUH

Ndriew, 12 November 2013, Dioda Setengah Gelombang, http://ndriewyadika.blogspot.com/2012/03/dioda-setengah-gelombang.html

Dwi Putranto, Basuki. 12 November 2013, Dioda Sebagai Penyearah Gelombang, http://basukidwiputranto.blogspot.com/2013/10/dioda-sebagai-penyearah-gelombang.html


Hobi dan Cita-Cita ku

Dari kecil, aku sudah memiliki cita-cita untuk menjadi seorang guru. Sebenarnya, itu bukan cita-cita pertama yang aku inginkan. Pertama sekali, saat aku masih duduk di bangku taman kanak-kanak, aku sangat ingin menjadi Pramugari. Tapi, kata Bapak, badanku pendek, jadi nggak akan lolos kalau ikut tes pramugari. Ditambah lagi, banyak sekali kejadian tentang kecelakaan pesawat. Hal itu langsung mematikan keinginanku untuk menjadi seorang pramugari.

Saat di bangku sekolah dasar, tepatnya saat aku kelas dua SD, aku sangat suka sekali dengan wali kelasku yang bernama Pak Sugianto. Walaupun beliau ditakuti oleh teman-temanku yang lain, aku tidak demikian. Pak Sugianto malah menjadi guru idolaku hingga aku tamat sekolah dasar. Walaupun ditakuti karena kedisiplinannya, tapi pak Sugianto tetaplah guru yang disayangi serta dihormati oleh murid-muridnya. Hal itu yang membuatku kagum dan mengidolakan guru tersebut.

Lalu, saat di bangku SMP, aku kembali menemukan sosok guru yang karakternya kurang lebih sama dengan Pak Sugianto ini. Namanya Pak Deni. Guru bahasa Indonesia kami. Nah, karena sosok-sosok tersebutlah, aku jadi memliki keinginan yang sangat besar untuk menjadi seorang guru. Oleh karena itu, aku memilih kampus STKIP Singkawang sebagai tempat menempuh ilmuku untuk mencapai cita-citaku yang ingin menjadi seorang guru.

Di STKIP Singkawang, aku merupakan mahasiswi di jurusan pendidikan Fisika. Walaupun aku kuliahnya di jurusan pendidikan Fisika, bukan berarti aku tidak menyukai hal-hal yang berbau sastra. Sejak SD, aku sangat menyukai yang namanya tugas mengarang. Di SMP, aku mulai mencoba menulis cerpen yang kemudian akan ku pinta teman-temanku untuk membacanya, dan menyampaikan kritikan mereka mengenai cerpen yang aku buat. Oleh karena itu, hobi menulis itu tetap saja ada hingga aku menjadi seoarang mahasiswa seperti saat ini.

Hobi menulis ini selalu aku lakukan di saat waktu senggang kuliah. teman-temanku kadang heran dengan hobi yang aku miliki. "Kok anak Fisika suka nulis cerpen sih? Kan nggak nyambung dengan kuliahnya." merupakan kalimat yang paling sering aku dengar dari orang-orang di sekitarku. Apa salahnya jika seorang mahasiswi pendidikan Fisika memiliki hobi menulis seperti itu? Kan nggak ada larangannya :)

Hingga akhirnya, dari hobiku tersebut, karya-karya milikku berhasil masuk dalam beberapa buku antologi. Saat itu, aku merasa sangat senang sekali. Dan, puncak kebahagiaanku, yaitu saat naskah novelku lolos penerbit mayor. Itu berarti, novelku tersebut akan nangkring di toko buku seluruh Indonesia. Siapa coba yang nggak bahagia.

Sejak saat itu, banyak sekali orang-orang yang mengatakan, "Oh, cita-citanya udah berubah sekarang? Jadi penulis? Nggak pengen jadi guru lagi?"

Jawabannya, tentu saja nggak. Sampai kapan pun, cita-cita ku adalah untuk menjadi seorang guru yang dicintai oleh murid-muridnya. Sama seperti guru-guru yang aku idolakan tersebut. Sedangkan, menulis hanyalah hobi untukku. Naskah yang lolos dan terbit, hanyalah bonus dari Allah yang harus aku syukuri. :)

Kamis, 14 November 2013

Musim Dingin di Osaka, Novel kedua ku :)

Alhamdulillah, akhirnya novel kedua ini lahir juga. Perasaan saat melihat cover novel kedua ini muncul, tak berbeda dari saat cover novel pertama muncul dan diterbitkan.

Perasaan syukur yang tak henti-hentinya dihaturkan kepada Allah S.W.T. Karena, tanpa seizin-Nya, aku tidak akan menikmati kebahagiaan yang seperti ini. Janji Allah itu memang nyata. Yakin saja, jika kita terus bersyukur akan nikmat yang telah diberikan oleh Allah, maka akan Allah tambah lagi nikmat tersebut.

Semoga aku tetap dalam golongan hamba Allah yang selalu bersyukur. Aamiin..

Kamis, 07 November 2013

Laporan Praktikum Sistem Analog : Pengaruh Resistor dan Dioda pada Kuat Arus

PRAKTIKUM 2
Pengaruh Resitor Dan Dioda Terhadap Arus Listrik

I.                   TUJUAN PERCOBAAN
1.      Mengetahui pengaruh dari resistor terhadap kuat arus yang mengalir.
2.      Mengetahui sifat-sifat dioda.
II.                LANDASAN TEORI
Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω(Omega) merupakan satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif.
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dan paling banyak dalam setiap rangkaian elektronika. Dengan demikian Anda harus mempelajari dan memahami sebaik mungkin tentang resistor. Anda harus mampu mengetahui nilai dari sebuah resistor beserta fungsinya bila ingin membuat sebuah rangkaian elektronika.
Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :
1.    Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu  rangkaian    elektronika.
2.    Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian    elektronika.
3.    Berfungsi untuk membagi tegangan.
4.    Berfungsi untuk    membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).
Dioda adalah komponen elektronika dengan 2 terminal (anoda dan katoda) dan terbentuk dari dua jenis semikonduktor (silikon jenis N dan silikon jenis P) yang tersambung. Bahan ini mampu dialiri arus secara relatif mudah dalam satu arah. Dioda dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran serta amat berguna. Dari pengertian dioda, maka pada simbol dioda terdapat tanda menyerupai anak panah yang menunjukkan arah aliran arus listrik.


Pada mulanya dioda dibuat dari bahan germanium karena bahan ini lebih mudah dipakai untuk memurnikan bahan dasar apabila dibandingkan dengan silikon, namun semua peralatan germanium mempunyai kelemahan yaitu akan rusak bila suhu naik. Setelah pemurnian silikon mencapai tingkat yang dibutuhkan, peralatan silikon mulai muncul. Sekarang pasaran semikonduktor benar -benar dikuasai oleh silikon.
Dioda ini mempunyai banyak fungsi dalam dunia elektronika. Dari sekian  banyak fungsi dioda, berikut ini adalah fungsi dioda yang perlu Anda ketahui, antara lain :
§    Untuk penyearah arus
§    Untuk penyetabil tegangan
§    Untuk indikator
§    Sebagai saklar

 Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.[1]
                Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan:
                             
         Dimana :
·   adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere.
·   adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt.
·   adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm.
Berdasarkan hukum Ohm, 1 Ohm didefinisikan sebagai hambatan yang digunakan dalam suatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1 Ampere dengan beda potensial 1 Volt. Oleh karena itu, kita dapat mendefinisikan pengertian hambatan yaitu perbandingan antara beda potensial dan kuat arus. Semakin besar sumber tegangan maka semakin besar arus yang dihasilkan. Jadi, besar kecilnya hambatan listrik tidak dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus listrik tetapi dipengaruhi oleh panjang penampang, luas penampang dan jenis bahan. Hambatan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu panjang, luas dan jenis bahan. Hambatan berbading lurus dengan panjang benda, semakin panjang maka semakin besar hambatan suatu benda. Hambatan juga berbading terbalik dengan luas penampang benda, semakin luas penampangnya maka semakin kecil hambatannya. Inilah alasan mengapa kabel yang ada pada tiang listrik dibuat besar-besar, tujuannya adalah untuk memperkecil hambatan sehingga tegangan bisa mengalir dengan mudah. Hambatan juga berbanding lurus dengan jenis benda (hambatan jenis) semakin besar hambatan jenisnya maka semakin besar hambatan benda itu.

III.             ALAT DAN BAHAN
1.    Catu Daya
2.    Bohlam lampu
3.    Ohm Meter
4.    Ampere Meter
5.    Papan Penghubung
6.    Pitting
7.    Kabel Penghubung
8.    Resistor
9.    Dioda

IV.             LANGKAH KERJA
1.      Dirangkai lampu pada papan penghubung.

V.                HASIL PENGAMATAN
a.       Resistor
Rangkaian
R
I
Ohm meter
Terhitung
Ampere meter
Terhitung
SERI
0,6Ω
0,6Ω
0,28 A
5 A
PARALEL

0,06Ω
0,06Ω
0,28 A
50 A

·         Perhitungan Rankaian Seri
R= 0,2Ω ; V = 3V                           I = V/R            
Rs = R1 + R2 + R3                       I = 3/0,6
Rs = 0,2 + 0,2 + 0,2                      I = 5 A
Rs = 0,6Ω

R = V/I                  R = 10,7Ω sehingga R total,              
R = 3/0,28             Rtotal = Rreal + Rtahanan = 0,6 + 10,7=11,3
·         Rangkaian Paralel
                   
                
                                 
                                               
                          R = 10,7

Sehingga nilai R total :
R total = Rtahanan + Rreal = 10,7 + 0,06 = 10,76Ω

b.    Dioda
·         Satu buah dioda dengan kuat arus terukur 0,22 A, kutub positifnya (Katoda) dihubungkan dengan kutub katoda pada kabel penghubung, sehingga lampu pada rangkaian di dapati dalam keadaan menyala.
·         Satu buah dioda dengan kuat arus terukur 0,22 A, kutub postifnya (Katoda) dihubungkan dengan kutub anoda pada kabel penghubung, sehingga lampu pada rangkaian di dapati dalam keadaan padam.

VI.             ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TERUKUR DAN TERHITUNG
Dari percobaan tersebut, dapat diketahui jika lampu hanya bisa menyala saat nilai hambatan pada resistor kecil. Sedangkan nilai arus yang terukur lebih besar jika dibandingkan dengan arus listrik saat menggunakan resistor dengan nilai yang besar.
Tapi, ketika dilakukan pengukuran menggunakan ampere meter, ternyata, nilai kuat arus pada tiap resistor bernilai sama. Bahkan, ketika dilakukan pengukuran kuat arus yang mengalir pada ketiga buah resistor tersebut, nilai yang didapat sama dengan nilai kuat arus untuk tiap satu resistor.
Selain itu, nilai kuat arus pada rangkaian seri dan paralel di dapati sama pada saat diukur menggunakan alat ukur. Hal ini tentu bertolak belakang terhadap teori yang ada. Di mana, kuat arus pada rangkaian seri akan lebih kecil jika dibandingkan dengan kuat arus yang mengalir pada rangkaian paralel. Karena, hambatan pada rangkaian seri lebih besar dari hambatan pada rangkaian paralel.
. Hal ini dapat terjadi karena, pada setiap alat ukur memiliki nilai tahanannya masing-masing. Sehingga, nilai tahanan pada alat ukur tersebut menambah hambatan pada rangkaian tersebut.
Pada percobaan menggunakan dioda, ketika katoda pada dioda bertemu dengan katoda pada kabel penghubung, lampu pada rangkaian didapati dalam kondisi menyala. Sedangkan, saat katoda pada dioda bertemu dengan anoda dari kabel penghubung, lampu didapati dalam keadaan padam.
Hal ini dikarenakan, apabila katoda bertemu dengan katoda, maka dioda tersebut akan memiliki sifat konduktor, atau dapat menghantarkan arus listrik. Sedangkan ketika katoda bertemu dengan anoda dioda akan memiliki sifat induktor, atau tidak dapat menghantarkan kuat arus listrik.
Pada percobaan ini, data hasil pengamatan kami kurang akurat. Adapun kesalahan- kesalahan dalam percobaan dapat disebabkan karena :
·               Alat yang digunakan untuk percobaan kurang berfungsi dengan baik ataupun sudah rusak
·               Kurangnya ketelitian dalam membaca alat ukur
·               Kesalahan praktikan dalam pengukuran dan penghitungan

VII.          KESIMPULAN
Dari beberapa percobaan di atas,  jadi bisa disimpulkan beberapa hal seperti di bawah ini.
1.      Nilai hambatan berbanding terbalik dengan nilai kuat arusnya. Jika nilai hambatannya besar, maka nilai kuat arusnya akan kecil. Begitu juga sebaliknya.
2.      Dalam setiap alat ukur, memiliki nilai tahanan masing-masing yang akan mempengaruhi besarnya hambatan pada setiap rangkaian.
3.      Apabila katoda bertemu dengan katoda, maka dioda akan memiliki sifat konduktor atau dapat menghantarkan arus listrik.
4.      Apabila katoda bertemu dengan anoda, maka dioda akan memiliki sifat induktor, atau tidak dapat menghantarkan kuat arus listrik.





















DAFTAR PUSTAKA

Ririez, 24 Oktober 2013, Laporan Praktikum Fisika, http://rieriezt-cerpen.blogspot.com/2011/11/laporan-praktikum-fisika_15.html

Maya, 24 Oktober 2013, Laporan Praktikum Fisika Hukum OHM, http://mayaafi.blogspot.com/2012/11/laporan-fisika-hukum-ohm_6594.html



Anonim, 6 November 2013, Pengertian dan Fungsi Dioda, http://elektronikadasar.org/pengertian-dan-fungsi-dioda/

Anonim, 6 November 2013, Pengertian Resistor dan Jenis-Jenisnya, http://electro-bee.blogspot.com/2013/02/pengertian-resistor-dan-jenis-jenis.html

Anonim, 6 November 2013, Materi Resistor, http://vhienha-han.blogspot.com/2010/12/materi-resistor.html