Sabtu, 27 Desember 2014

Review Novel Rose


Judul Novel : Rose
Penulis : Sinta Yudisia
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Ctakan ke- : 1
Tahun Terbit : 2012
Jumlah halaman :320 halaman

Aku akan langsung saja pada ulasan novel ini. Mawar, seorang anak gadis dari empat bersaudara, memutuskan untuk merawat seorang anak perempuan, yang sesungguhnya bukanlah anaknya sendiri. Tapi, anak dari salah satu kakaknya, Cempaka. Ia bahkan memutuskan pendidikannya di bangku kuliah, demi mencari nafkah.

Dari novel ini, aku benar-benar diajarkan seperti apa makna ikhlas itu sebenarnya. Dari tokoh Mawar, aku belajar, jika ikhlas itu bukanlah sesuatu hal yang dapat diucapkan dengan mudahnya, jika tidak dilandasi dengan perbuatan kita sendiri.

Tokoh Mawar merupakan contoh sosok wanita yang sangat tegar. Ia ikhlas merawat puteri kakaknya yang hampir saja digugurkan. Ia rela ketika harus dilangkahi adiknya untuk menikah. Ia rela berhenti kuliah demi menafkahi keluarganya.

Sungguh, aku dibuat beruraian air mata ketika membaca novel ini sampai selesai. Mbak Sinta dengan gamblang membuat tokoh Mawar begitu kuat. Tiap tokoh juga memiliki karakter yang kuat, sehingga bisa membangun kisah ini dengan begitu apiknya.

Tokoh protagoni juga dibuat senatural mungkin. Tidak ada manusia yang sempurna. Itu yang bisa aku tangkap dari novel ini.

Begitu banyak hikmah yang dapat aku ambil setelah selesai membaca novel ini. Aku juga jadi berpikir, mampukah aku menjadi seperti sosok Mawar dalam kisah ini? Setelah membaca kisah ini, aku juga jadi selalu mengucap syukur akan apa yang telah Allah berikan padaku.

Dua jempol deh buat novel mbak Sinta yang satu ini. ^_^

Jumat, 26 Desember 2014

Review Novel Han River's Love Story


 Judul Novel : Han River's Love Story
Penulis : Rama Firdaus
Editor : Mastris Radyamas
Setting : Puji Lestari
Desain Sampul : Andi Rasydan
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Ctakan ke- : 1
Tahun Terbit : 2014
Jumlah halaman : 456 halaman

Novel ini dibuka dengan prolog yang tentunya akan membuat siapa pun yang membacanya merasa penasaran. Dalam prolog menceritakan tentang seorang diplomat bernama Nabil Umar, tengah mencari keluarga Suleyman Erbakan yang tinggal di Edirne, pada tahun 1962. Nabil Umar memperlihatkan dua buah foto yang membuat Suleyman berasumsi jika Nabil adalah keponakannya. Anak dari kakaknya.

Kairo, Oktober 2007
Syifa yang merupakan anak dari seorang ulama dan dosen di Al-Azhar mendatangi ayahnya. Ia menyampaikan keinginannya untuk melanjutkan studinya di Korea. Ayahnya tidak langsung menerima apa yang dipinta oleh anaknya. Dengan lembut ia mengatakan jika akan membicarakan hal ini terlebih dahulu dengan ibu dari Syifa.

Ibu Syifa bersikap keras. Ia kurang setuju jika Syifa ingin melanjutkan studinya di Korea. Tapi, dengan kegigihannya, Syifa dapat meyakinkan kedua orang tuanya, jika ia akan baik-baik saja. Banyak teman yang akan menjaganya. Mereka mengizinkan Syifa pergi dengan syarat, Syifa harus mendapatkan peringkat pertama saat kelulusan SMA nanti.

Pada tahun 2008, Syifa bersama kedua sahabatnya, Farah dan Abdul Wahab, berangkat menuju Korea. Di sana Syifa tinggal disebuah ontrakan bersama Farah, Sarah yang dari Arab, Jamilah, dan Choi Seung Hee yang merupakan gadis korea.

Suatu hari, saat ingin memotret Seung Hee, Syifa ditabrak oleh serang pria bernama Rashid, yang merupakan kakak tingkat dari Seung Hee. Syifa yang tidak terima langsung memarahi Rashid. Tanpa mereka sadari, seorang pria bernama Bayu tengah mengamati konfrontasi yang terjadi antara Syifa, Rashid, dan Seung Hee. Bayu sebelumnya sudah pernah melihat Syifa ketika ia mengunjungi kakak nya di Kairo.

Dari awal, Rashid memang sudah tertarik dengan Syifa. Ia memberanikan dirinya untuk memperkenalkan dirinya pada Syifa. Suatu hari, ketika ia sedang berjalan bersama Syifa, mereka melihat Rashid melakukan tindakan yang tidak sepantasnya tidak dilakukan di depan publik. Syifa yang tidak menyukai hal tersebut lagi-lagi memarahi Rashid. Dan, konflik pun tak dapat dihindari. Beruntung ada Bayu yang dapat menengahi pertengkaran mereka.

Bayu yang memang telah jatuh hati pada Syifa, meminta Syifa untuk bergabung bersamanya sebagai panitia dalam pelaksaan festival kebudayaan. Tapi, Syifa menolaknya. Bayu tidak kehabisan akal. Ia mengajak Seung Hee untuk bergabung. Dan, Seung Hee pun membujuk Syifa agar menjadi panitia bersamanya. Dalam acara tersebut, terjadi sesuatu yang akhirnya membuat Syifa menjadi sangat ketakutan. Rashid memaksa untuk mencium Syifa. Syifa yang berontak masih kalah tenaganya jika dibandingkan dengan Rashid. Beruntung ada Bayu yang berhasil mencegah semuanya terjadi. Ia mendorong Rashid, kemudian memukulnya karena hampir saja mencelakai Syifa.

Karena kejadian tersebut, Syifa jadi mengurung dirinya terus menerus. Teman-temannya berusaha membujuknya. Karena beberapa hari ini Syifa menolak untuk makan. Dan, karena kejadian tersebut pula lah, akhirnya Syifa memutuskan untuk mengenakan cadar.

Pada suatu hari, Syifa jatuh sakit. Bayu yang tidak tahu harus menceritakan perasaannya kepada siapa akhirnya curhat kepada Abdul Wahab yang merupakan sahabat dari Syifa. Ia menitipkan bingkisan buah-buahan serta kartu ucapan kepada Abdul untuk diserahkan kepada Syifa.

Di sisi lain, Rashid juga sudah menyadari kesalahannya. Hal tersebut membuatnya tobat, dan mengharapkan maaf dari Syifa. Ia juga berusaha untuk mendekatkan Syifa dengan Bayu. Karena hal tersebut, Rashid malah dekat dengan Seung Hee, sahabat Syifa.

Karena suatu kejadian lain, akhirnya, Rashid pun mulai bisa dekat dengan Syifa. Dan, tanpa Syifa sadari, mulai muncul benih-benih cinta pada dirinya untuk Rashid. Karena hal itu, Syifa merasa sangat cemburu melihat kedekatan Rashid dengan Seung Hee. Namun, perlahan, Syifa mencoba menghapus perasaan yang dia punya untuk Rashid.

~o~

Menurutku, novel ini lumayan bagus, Hanya saja, aku dibuat bingung dengan jalan ceritanya. Aku sama sekali tidak bisa menemukan benang merah antara prolog dengan kisah yang tertuang dalam tiap bab. Aku juga bingung, siapa sebenarnya tokoh utama dalam novel ini. Syifa kah? atau malah Seung Hee?

Kisah ini seperti belum tuntas. Mungkin penulis berencana membuat sequelnya? Kita lihat saja nanti.

Tapi, aku cukup terkesan dengan pesan yang ingin disa.mpaikan oleh penulis dalam ceritanya. Tidak terkesan menggurui mengalir begitu saja.

Novel ini cocoklah buat menemani waktu luang kalian di masa liburan ini ^_^

Review Novel Don't Take Me Out


 Judul Novel : Don't Take Me Out
Penulis : Deasylawati P
Penerbit : Afra Publishing
Ctakan ke- : 1
Tahun Terbit : 2010
Jumlah halaman : 120 + Cover

Remaja-remaja saat ini memang tengah terjangkit demam salah satu acara di saluran televisi swasta, yaitu acara mencari jodoh di mana seorang cowok single akan memperkenalkan dirinya kepada para wanita single. Nah, salah satu remaja yang terjangkit virus ini adalah Julianto. Eits, salah sebut. Julian.

Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Mungkin itulah peribahasa yang pas untuk Julian saat ini. Ia ditawari James untuk ikut acara pencarian jodoh tersebut. Rama sebenarnya sudah melarang Julian untuk mengikuti acara tersebut. Dasar Julian keras kepala, dia tetap ngotot buat ikutan.

Sebenarnya, acara tersebut diperuntukkan untuk pria yang berusia di atas 17 tahun dan sudah mapan tentunya. Tapi, karena yang punya acara adalah paman si james, jadilah Julian dan James bisa mengikuti acara tersebut.

Sebelum acara, Julian setengah mati menghapalkan naskah yang harus ia sampaikan agar dipilih nanti. Julian kaget ketika melihat James memperkenalkan diri apa adanya. Dan, tentu saja karena hal tersebut, semua lampu padam. Dengan kata lain, tidak ada yang memilih James. Hal tersebut tentu saja membuat Julian senang. Itu berarti ia bisa menunjukkan pada James, jika ia sebenarnya lebih keren daripada James.

Tibalah giliran Julian yang harus tampil. Setelah melewati beberapa tahapan, tersisalah beberapa orang yang tetap menyalakan lampunya untuk Julian. Julian meminta para peserta yang memilihnya untuk turun dari podium agar ia bisa melihatnya lebih dekat, dan memilihnya. Tapi, betapa terkejutnya Julian ketika melihat peserta yang mendekat kearah nya bukanlah wanita. Melainkan Waria.

Masih dalam keterkejutan nya, Julian mendengar pertanyaan yang diajukan oleh sang pembawa acara, yaitu siapa diantara waria-waria tersebut yang akan dipilih oleh Julian?

Dengan sekuat tenaga Julian pun berteriak "Don't Take Me Out!!"

~o~

Lagi-lagi, mbak Deasy bisa membuat pembaca tertawa lewat aksi konyol Julian lewat seri ketiga dari buku sayembara mencari cinta. Julian memang tak ada habisnya jika mau dibahas kekonyolan apa saja yang sudah ia lakukan. Heran, kenapa Rama bisa tahan berteman dengan orang sejenis Julian.

Dan, tak lupa, selalu ada pesan yang mbak Deasy sampaikan dalam setiap tulisannya. How great story!!

Sumpah! Aku ketawa ngakak pas tahu pesertanya itu para waria. Dan, baru ngeh kalau judul bukunya itu Don't Take Me Out. Hahaha.... Poor Julian. Lagian, si James juga sih enggak ngasih tahu acaranya itu seperti apa!

Dan, salah Julian juga sih, kenapa enggak dengar kata Rama aja.

Aku ngerekomendasikan buku ini buat para pembaca yang sedang boring sama kisah romance melulu. Dua jempol deh buat mbak Deasy buat kisah Rama dan Julian nya. ^_^

Review Novel Sayembara Mencari Cinta



 Judul Novel : Sayembara Mencari Cinta
Penulis : Deasylawati P
Tahun Terbit : 2009
Cetakan ke- : 2
Jumlah halaman : 130 halaman
Penerbit : Indiva Publishing

Ini kisah tentang dua anak manusia bernama Rama dan Julianto. Keduanya sudah bersahabat sejak duduk di bangku sekolah dasar.  Karena itu, mereka selalu berdua. Kemana-mana pun selalu berdua. 

Mari kita mulai dari karakter kedua tokoh utama dalam cerita ini.

Yang pertama, ada Julianto. Walaupun namanya Julianto, tapi tolong jangan pakai 'to' ketika akan menyebut namanya. Jadi, mulai sekarang, kita panggil dia Julian. Julian adalah seorang pemuda dengan warna kulit coklat ketuaan, berambut jabrik, juga rada narsis.

Sedangkan Rama adalah seorang pemuda dengan nama lengkap Prabu Rama Mandala Putra. Berkulit putih bersih, santai, kadang terlihat seperti pemikir.

Keduanya bersahabat sejak SD, sampai sekarang duduk di bangku SMA. Cerita ini bermula ketika mereka berdua yang ibarat Romeo dan Juliet ini tengah jalan bersama. Julian yang melihat sepasang kekasih tiba-tiba jadi penasaran dengan apa itu cinta. Karena hal tersebut, Julian malah mengajak Rama untuk mencari pacar. Rama pun menyetujuinya asal mereka benar-benar menemukan cinta sejati mereka. Dan, sayembara mencari cinta pun dimulai!

Julian memulai aksinya dengan melakukan perubahan pada dirinya sendiri. Kemudian mencari si James, playboy sekolah untuk belajar trik menggaet cewek. Dan, target Julian adalah Galih. Kembang sekolahnya. Demi melancarkan usahanya, Julian sampai rela make over, hingga membagikan selebaran. -_-

Berbeda dengan Julian, Rama yang memang bawaannya santai, tidak beraksi berlebihan seperti yang Julian lakukan. Rama menggunakan surat cinta pada aksinya. Pada suatu malam, Rama yang terluka karena berkelahi melawan ditolong oleh Galih. Setelah saat itu, Galih mengunjungi kelas Rama dan mengatakan kalau dia menyukai Rama. Tapi, pernyataan itu ternyata ditolak oleh Rama. Julian yang melihat hal tersebut, lantas salah sangka. Ia pun memutuskan untuk keluar dari sayembara karena berpikir Rama telah mengkhianatinya.

Rama merasa kesal menghadapi kemarahan Julian yang tidak mau mendengar penjelasannya. Di sisi lain, Rama malah telah menemukan cinta sejati di dalam keluarga Julian yang belum tentu pernah dirasakan oleh Rama. Sedangkan Julian sendiri telah menyadari jika ia sudah keterlaluan terhadap Rama. Ditambah lagi, pria yang menolongnya ketika menolong Galih adalah Dimas, kakak dari Galih sendiri.

Dari Dimas dan Ratna, Rama mulai mengerti apa itu mencintai dan dicintai. Rama juga menjadi sadar jika selama ini banyak orang yang begitu mencintainya. Dan, dari Ratna, Rama juga belajar bahwa cinta sejati itu hanya untuk Allah

Di sisi lain, Julian yang sudah berpikir panjang mulai menyadari kesalahannya. Ia sudah berprasangka buruk pada Rama. Julian juga sudah memahami apa itu cinta sejati sebenarnya. Julian juga sudah tahu jika ternyata Galih lah yang menyukai Rama. Bukan sebaliknya.

Saat menuju rumah Rama, Julian mendapati informasi jika Rama tengah berada di rumah sakit dari satpam yang menjaga rumah Rama tersebut. Tanpa mendengarkan penjelasan lebih lanjut dari sang satpam, Julian segera menuju ke rumah sakit karena mengira sahabatnya, Rama, telah meninggal dunia. Tapi, ketika sampai di sana, Julian jadi malu sendiri karena lagi-lagi telah salah sangka. Rama tidak meninggal.

Keduanya juga berpikir jika cinta sejati yang selama ini mereka cari-cari ternyata sudah mereka dapatkan. Cinta sejati itu dari Allah. Dan, mulai sekarang mereka berjanji untuk membalas cinta dari Allah, dengan mensyukuri apa yang sudah Alla berikan untuk mereka.

Sebulan kemudian, anak-anak SMU Sakti sudah mulai masuk sekolah seperti sedia kala. Melewati halaman yang sama, memasuki kelas yang sama, dan bertemu dengan teman-teman yang sama pula.

Begitulah akhir cerita dari dua orang siswa yang sama-sama sedang mencari cinta. Tapi sesungguhnya, cinta itu tak selalu harus diungkapkan. Cinta juga tak harus selalu mendapat balasan yang setimpal. Karena cinta itu adalah ketika kita bahagia melihat orang yang kita comtai bahagia. Dan, kita akan lebih bahagia jika bisa bersama orang-orang yang kita cintai.
~o~ 

Selesai sudah membaca novel sayembara mencari cinta ini. Yah, walaupun aku bacanya enggak berurutan. Soalnya, buku pertama yang aku baca malah Fahri holic.  Jadi, setelah membaca buku sayembara mencari cinta ini, aku jadi lebih paham mengenai ikatan persahabatan yang terjalin di antara Rama dan Julian.

Dibuat tertawa karena tingkah-tingkah konyol Julian. Novel ini benar-benar menjadi obat mujarab di saat aku sedang merasa suntuk. ^_^

Dan tentu saja, aku selalu suka cerita persahabatan yang seperti ini. Mbak Deasy selalu bisa mencampurkan humor dengan pelajaran yang begitu berharga, tapi tak terkesan menggurui. 

Dan, aku juga selalu menjadi fans dari Rama. Hah.



Review Antologi My Stupid Love : Agar Cinta Tak Bikin Kau Gila


 Judul Novel : My Stupid Love
Penulis : Afifah Afra, dkk
Editor : Aisyah Biru
Setting : Mas Liek
Desain Sampul : Andi Rasydan
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Ctakan ke- : 1
Tahun Terbit : 2014
Jumlah halaman : 230 + Cover

Sinopsis:
Pasti lagi ada gempa bumi di hatimu
Lho, kok tahu sih?
Iya, soalnya getarnya terasa hingga hatikyuh.
Beuuuh... ngomongin soal cinta memang tak ada habis-habisnya. Ada yang langsung  panas dingin, ada yang langsung kesetrum, ada yang tiba-tiba melayang ke udara, lalu tersangkut di bulan dan enggak bisa kembali lagi ke bumi. Cinta, konon memiliki energi luar biasa. Saking luar biasanya, sampai rambut yang awalnya lurus, akan jadi keriting saat dialiri cinta. Efeknya bisa positif juga, minimal kita enggak butuh ke salon untuk membuat rambut jadi keriting. Kyaaa... ada-ada saja.

Ya, cinta itu selalu saja bikin gila. Juga bikin oon, alias tergerus separuh kecerdasannya.

Tapi, itu sih kamu! Aku, kagaaak! Cinta tak akan membuatku 'stupid' ... soalnya, aku belajar dari banyak sekali pengalaman orang-orang lain.

Naaah, di buku seru ini, tujuh penulis keren  mau berbagi kisah tentang 'stupid love stories' dan berbagai jurus untuk menghindarkan kita semua dari sebutan virus paling mengerikan sepanjang abad ini. Simak yuk!

~o~ 

Jatuh cinta, berjuta rasanya...

Bener enggak sih lirik lagu barusan? Mungkin tiap orang punya persepsi jawaban yang berbeda-beda. Tapi, bagi aku sendiri, jatuh cinta itu sakit friends. Namanya aja jatuh. Mana ada yang enak. Begitu pula jatuh cinta. Apalagi ketika kamu jatuh cintanya sama orang yang enggak mungkin bisa membalas cintamu. *Hiks... jadi curcol gini*

Banyak hal yang terjadi karena jatuh cinta. Yang awalnya malu-malu, karena cinta bisa jadi berani mencurahkan apa yang ada di pikiran dan hatinya. Yah, walaupun hanya lewat status-status galau di media sosial. Jatuh cinta pun tak lagi mengenal usia. Bahkan anak TK pun, kini sudah tahu apa itu jatuh cinta. *Efek sinetron*

Jatuh cinta juga bisa membuat anak terpintar di kelas, tiba-tiba level kepintarannya terjun bebas karena dia jatuh cinta. So scary...

Yah, inilah yang coba disampaikan oleh Mbak Afifah Afra dan beberapa penulis lainnya lewat tulisan dalam novel ini.

Kisah ini dimulai dari wawancara Mbak Afifah Afra dengan Ferry (bukan nama sebenarnya) yang merupakan mantan playboy. Dari wawancara ini kita jadi tahu, ternyata ketika seseorang menjadi playboy, ada alasan kuat di baliknya. Mulai dari dipermainkan, dikecewakan, hingga akhirnya memutuskan untuk berlaku sama pada orang-orang yang tak bersalah. Walaupun dia melakukannya karena pernah terluka, perbuatan untuk membalas seperti ini enggak dibenarkan loh ya. Kasihan mereka yang tak berdosa dan tak tahu apa-apa. *aih...*

Tapi, dari wawancara eksklusif mbak Afifah Afra dan Mas Ferry ini, kita juga bisa dapat pengetahuan baru mengenai playboy. Di sini dibeberkan dengan jelas seperti apa ciri-ciri playboy  itu sendiri. So, jangan sampai terjerat dalam pesona yang sebenarnya maya tersebut.

Selain isi wawancara dari mbak Afifah Afra dengan mas Ferry, ada juga kisah seru dari enam orang penulis lain yang tak kalah  keren nya. Berikut cuplikan salah satu kisah favoritku yang ada dalam antologi ini.

Kisah berikutnya berjudul 'Anak Babe' dari Kak Riawani Elyta. Ini kisah tentang seorang gadis bernama Mimi yang ngumpet-ngumpet pacaran dengan Eric, padahal Babe nya udah punya calon sekeren Miko. Kisah ini berujung pada Mimi yang hampir diperkosa oleh si Eric. *kebangetan tuh cowok!!*

Karena kejadian tersebut, Mimi jadi trauma. Ia menyimpan kisah mengerikan tersebut dari kedua orang tua nya. Hingga akhirnya ia menangis di hadapan Babe nya ketika ingin mengakui kisah menyedihkan tersebut. Padahal aku berharap banget jika di akhir cerita akhirnya Mimi menerima perjodohannya dengan Miko. Tapi, aku sudah cukup puas dengan ending-nya. Pengakuan Mimi itu benar-benar buat aku terharu. Butuh keberanian dan mental  yang kuat untuk menceritakan pengalaman yang begitu buruk pada orang lain.

Dari kisah ini aku juga jadi belajar untuk berusaha agar enggak bohong dengan kedua orang tuaku. Dan, dari kisah ini aku juga belajar jika apa yang dipilihkan oleh orang tua untuk kita adalah yang terbaik untuk anaknya. Insya Allah, mereka enggak akan menjerumuskan anaknya sendiri.

Kisah lainnya tak kalah inspiratif nya. Cuma, kebanyakan kalau harus aku tuangkan dalam tulisan ini. Dan yang lebih kerennya lagi, setiap kisah selalu punya pesan khusus buat pembacanya. Mereka menyampaikan pesan dengan sangat baik. Tidak terkesan menggurui.

Dari kisah-kisah tersebut, banyak hal yang bisa kita ambil hikmahnya. Misalnya, cinta itu bisa datang kapan saja. Di mana saja. Dari pintu apa saja. Bahkan kalau enggak bisa lewat pintu, mungkin ia akan masuk lewat jendela. *eeh...* Makanya, kita harus benar-benar menajga diri kita sendiri. Mungkin bisa dengan cara memasang teralis pada pintu dan jendela rumah kita. Agar tidak sembarang orang yang bebas masuk tanpa izin dari kita tentunya.

Pokoknya, nih kisah benar-benar penuh dengan pelajaran dan hikmah. Salut buat para penulis-penulis nya. Hah... Jadi berpikir, kapan aku bisa nulis sekeren mereka. ^_^

Nah, yang penasaran dengan kisah lainnya, dan ingin dapat pengetahuan yang luas lagi tentang cinta. Enggak ada salahnya kalian coba baca buku ini. Malah, aku merekomendasikan sekali!! ^o^







Rabu, 18 Juni 2014

Review Novel Balada Ayat-Ayat Cinta : The Fahri Holic!

Judul Novel : Balada Ayat-Ayat Cinta : The Fahri Holic
Penulis : Deasylawati P
Editor : Mbak Rien
Setting : Udin Nur-Che
Desain Sampul : Andi Rasydan
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Ctakan ke- : 2
Tahun Terbit : 2012
Jumlah halaman : 144 + Cover

Sinopsis
Novel dan film Ayat-Ayat Cinta menjadi booming. Biar terlambat, anehnya malah menjadi inspirasi baru bagi Julian yang entah bagaimana 'kumat lagi' penyakit error tiada akhir-nya. Pemuda 'imut' itupun bertekad untuk menjadi The New Fahri di SMA Sakti! Ditambah dengan kehadiran tiga wanita yang turut 'berperan' sebagai Maria, Nurul, dan Noura, lengkap sudah kisah Julian sebagai Fahri. Siapa sangka, pemeran Fahri yang sesungguhnya, si Fedi Nuril malah jumpa fans di sana. Waa ... 'persaingan' semakin sengit. Apalagi, Rama malah jadi Fahri sungguhan, sampai ikutan masuk penjara juga, nah loh! Bingung, kan??? Nggak usah bingung! Gebet aja nih novel ... dijamin bakal nggak penasaran lagi. Hya-hya-hya ... emang, ayat-ayat cinta satu ini, bikin seluruh penduduk SMA Sakti yang ada di bumi pertiwi jadi hidup setengah mati! Bingung lagi, kan?!

~0~
Ini adalah lanjutan mengenai sepasang pemuda produk rasa coklat dan vanila.
Adalah Julian dan Rama yang berteman akrab. Rama adalah anak dari seorang konglomerat. Berteman akrab dengan Julian yang tidak ingin disebutkan nama lengkapnya. Tapi, percayalah, ketika ada seseorang yang memanggilnya JULIANTO, maka sebuah sepatu akan segera mendarat di wajah orang tersebut. Kedua sahabat ini jauh berbeda. Rama yang berkulit putih susu dan tampan seperti Prince charming dalam dongeng-dongeng. Dan, Julian yang berkulit coklat. Rama yang kaya, dan Julian yang sederhan. Tapi, perbedaan tidak membuat tidak terjalinnya hubungan persahabatan di antara mereka. Keduanya terdaftar di SMA Sakti kelas 11 IA 5. Dan, percayalah... teman-teman mereka tak kalah heboh dari kedua pemeran utama dalam cerita ini.

Dikisahkan, remaja saat itu sedang tergila-gila pada sosok Fahri yang booming lewat film Ayat-Ayat Cinta. Hampir semua remaja putri di seluruh nusantara begitu mengidam-idamkan sosok Fahri akan hadir dalam kehidupan mereka. Begitu juga dengan para remaja pria yang berlomba-lomba mengimitasi dirinya agar terlihat seperti Fahri. Julian adalah salah satu remaja yang terkena virus Fahri wanna be ini.

Karena obsesinya yang ingin menjadi seperti Fahri agar dikejar-kejar oleh para gadis, Julian pun menganggap apa yang terjadi pada dirinya seolah sama seperti dalam film Ayat-Ayat Cinta. Hal itu diperkuat ketika Julian menerima surat cinta yang isinya sama seperti surat yang ditulis oleh Noura dalam film tersebut. Mabuk kepayanglah si Julian ini. Ia pun curiga jika sang wakil ketua kelas lah yang telah mengiriminya surat tersebut.

Berbeda dari Julian, Rama adalah tipe cowok yang cool banget. Enggak terpengaruh dengan demam Fahri wanna be yang sedang menjamur di sekolahnya. Ia malah heran melihat sahabat dan teman-temannya yang lain, berlomba-lomba ingin menjadi seperti Fahri.

Dalam usahanya merebut hati para wanita dengan bertingkah layaknya Fahri, Julian memeliki saingan yang sangat berat bernama James. James bahkan meniru style Fahri. Mereka berdua malah menyukai seorang wanita yang sama. Galih. Seorang gadis cantik berambut panjang yang sempat mencuri hati Julian. Dan, bagi Julian, Galih adalah pemeran Maria layaknya film Ayat-Ayat Cinta.

Persaingan antara Julian dan James pun semakin menjadi-jadi. Karena hal tersebut, kini telah terbentuk dua kubu yang saling berseberangan. Pendukung Julian, dan pendukung James. Berita ini bahkan sampai ke telinga kepala sekolah. Dan parahnya, kepala sekolah malah mendukung persaingan di antara keduanya. Mereka bahkan mengadakan sayembara siapa yang akan memiliki paling banyak pendukung sebagai Fahri wanna be.

Saat diadakan pentas seni di sekolah, SMA Sakti mengundang Fedi Nuril untuk mengdakan jumpa fans di sekolah mereka. Kedatangan Fedi Nuril pun disambut dengan teriakan para gadis yang berlari ke arahnya. Tapi... ada yang aneh.Para gadis tersebut berlari melewati Fedi, dan malah mengerjar Rama sambil berteriak Fahri ke arah Rama. Hal itu tentu saja membuat Rama syok, sehingga harus dilarikan oleh teman-temannya. Yup... Pemenang lomba sayembara tersebut pun sudah tampak jelas. The Real Fahri Is..... RAMA!

Kejadian mengerikan menimpa Rama. Ia diculik oleh orang yang pernah ia kalahkan dua tahun lalu. Prabu. Prabu meminta Rama untuk menelepon kedua orang tuanya, dan meminta uang tebusan sebagai syarat dilepaskannya Rama. Tapi, Rama malah memberikan nomor Julian untuk mereka hubungi. Dengan berteriak kapal RO, Rama berharap Julian bisa melacak keberadaannya.

Setelah lama berpikir, akhirnya Julian dan teman-temannya berhasil menyimpulkan di mana Rama berada. Mereka pun segera menuju ke tempat tersebut dan melakukan operasi penyelamatan untuk Rama. Dan, bersyukur karena mereka berhasil. Rama berhasil mereka selamatkan.

Setelah kejadina diculiknya Rama. Banyak sekali rahasia-rahasia yang mulai terbongkar. Seperti surat cinta yang diterima oleh Julian. Julian syok berat saat tahu surat cinta tersebut berasal dari Ragit yang ingin mengerjai Rama. Bukan dari Shera seperti apa yang sudah ia pikirkan selama ini.

Julian juga tahu, alasan Shera menangis karena kehilangan brosnya. Bukan karena terharu pada kebaikan hati Julian. Dan, seringnya Galih mengunjungi kelas mereka hanya untuk membayar hutang pada anak 11 IA 5. Bukan untuk melihat wajah Julian (poor Julian). Tapi, kisah ini masih berlanjut.

~0~

Huft... Selesai juga membaca novel gokil satu ini. Benar-benar enggak bisa berhenti tertawa melihat kekonyolan Julian dan teman-temannya. Apalagi persaingan antara Julian dan James. Novel ini benar-benar menjadi obat penghilang suntuk yang sangat manjur.

Dan, aku sukses dibuat jatuh cinta pada sosok Rama. Bukan hanya siswi-siswi SMA Sakti aja yang terpesona oleh Rama yang tampan dan cool ini. Tapi, AKU JUGA!!

Kalau di novel ini para cewek sedang terkena demam Fahri Holic, maka kini aku malah terserang Rama Holic. hahaha... enggak lucu banget -_-

Aku juga suka dengan persahabatan yang terjalin antara Rama dan Julian. Walau membentang jurang perbedaan di antara mereka, persahabatan mereka tetap kukuh. Kesalah pahaman memang sering terjadi dalam suatu hubungan. Tapi, itulah yang akan membuat hubungan kita semakin kuat. Kita akan semakin memahami karakter orang tersebut.

Karakter Rama yang bijak dan Julian yang kekanak-kanakan membuat jalan cerita dalam novel ini terasa sangat manis. Mr. Error yang Rama berikan sebagai nama Julian di dalam phone booknya adalah bukti Rama yang sangat mengenal Julian. Berikut ini ucapan Rama yang terus terngiang di dalam ingatanku
"Kenapa kamu segitu pengennya jadi Fahri padahal kamu bisa jauh lebih baik lagi kalau kamu pengen jadi kayak Nabi?"
"Karena Nabi jauh lebih baik daripada Fahri! Kalau kamu pengen jadi manusia baik-baik yang dicintai makhluk bumi, contohlah Nabi, bukan Fahri!"
Huuaaa.... Aku pengen banget punya sahabat seperti Rama. ia punya cara tersendiri buat meghibur sahabatnya, Julian. Seperti saat Julian patah hati.
"Kamu percaya jodoh, Julian?"
"Ya, setiap kita sudah punya jodoh masing-masing..."
"Dan Insya Allah, kelak kamu akan menemukan jodohmu sendiri!"
Author berhasil membawa aku seolah merasa menjadi bagian dari anak-anak kelas 11 IA 5 ini. Two thumbs for Mbak Deasylawati P.