Rabu, 18 Juni 2014

Review Novel Balada Ayat-Ayat Cinta : The Fahri Holic!

Judul Novel : Balada Ayat-Ayat Cinta : The Fahri Holic
Penulis : Deasylawati P
Editor : Mbak Rien
Setting : Udin Nur-Che
Desain Sampul : Andi Rasydan
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Ctakan ke- : 2
Tahun Terbit : 2012
Jumlah halaman : 144 + Cover

Sinopsis
Novel dan film Ayat-Ayat Cinta menjadi booming. Biar terlambat, anehnya malah menjadi inspirasi baru bagi Julian yang entah bagaimana 'kumat lagi' penyakit error tiada akhir-nya. Pemuda 'imut' itupun bertekad untuk menjadi The New Fahri di SMA Sakti! Ditambah dengan kehadiran tiga wanita yang turut 'berperan' sebagai Maria, Nurul, dan Noura, lengkap sudah kisah Julian sebagai Fahri. Siapa sangka, pemeran Fahri yang sesungguhnya, si Fedi Nuril malah jumpa fans di sana. Waa ... 'persaingan' semakin sengit. Apalagi, Rama malah jadi Fahri sungguhan, sampai ikutan masuk penjara juga, nah loh! Bingung, kan??? Nggak usah bingung! Gebet aja nih novel ... dijamin bakal nggak penasaran lagi. Hya-hya-hya ... emang, ayat-ayat cinta satu ini, bikin seluruh penduduk SMA Sakti yang ada di bumi pertiwi jadi hidup setengah mati! Bingung lagi, kan?!

~0~
Ini adalah lanjutan mengenai sepasang pemuda produk rasa coklat dan vanila.
Adalah Julian dan Rama yang berteman akrab. Rama adalah anak dari seorang konglomerat. Berteman akrab dengan Julian yang tidak ingin disebutkan nama lengkapnya. Tapi, percayalah, ketika ada seseorang yang memanggilnya JULIANTO, maka sebuah sepatu akan segera mendarat di wajah orang tersebut. Kedua sahabat ini jauh berbeda. Rama yang berkulit putih susu dan tampan seperti Prince charming dalam dongeng-dongeng. Dan, Julian yang berkulit coklat. Rama yang kaya, dan Julian yang sederhan. Tapi, perbedaan tidak membuat tidak terjalinnya hubungan persahabatan di antara mereka. Keduanya terdaftar di SMA Sakti kelas 11 IA 5. Dan, percayalah... teman-teman mereka tak kalah heboh dari kedua pemeran utama dalam cerita ini.

Dikisahkan, remaja saat itu sedang tergila-gila pada sosok Fahri yang booming lewat film Ayat-Ayat Cinta. Hampir semua remaja putri di seluruh nusantara begitu mengidam-idamkan sosok Fahri akan hadir dalam kehidupan mereka. Begitu juga dengan para remaja pria yang berlomba-lomba mengimitasi dirinya agar terlihat seperti Fahri. Julian adalah salah satu remaja yang terkena virus Fahri wanna be ini.

Karena obsesinya yang ingin menjadi seperti Fahri agar dikejar-kejar oleh para gadis, Julian pun menganggap apa yang terjadi pada dirinya seolah sama seperti dalam film Ayat-Ayat Cinta. Hal itu diperkuat ketika Julian menerima surat cinta yang isinya sama seperti surat yang ditulis oleh Noura dalam film tersebut. Mabuk kepayanglah si Julian ini. Ia pun curiga jika sang wakil ketua kelas lah yang telah mengiriminya surat tersebut.

Berbeda dari Julian, Rama adalah tipe cowok yang cool banget. Enggak terpengaruh dengan demam Fahri wanna be yang sedang menjamur di sekolahnya. Ia malah heran melihat sahabat dan teman-temannya yang lain, berlomba-lomba ingin menjadi seperti Fahri.

Dalam usahanya merebut hati para wanita dengan bertingkah layaknya Fahri, Julian memeliki saingan yang sangat berat bernama James. James bahkan meniru style Fahri. Mereka berdua malah menyukai seorang wanita yang sama. Galih. Seorang gadis cantik berambut panjang yang sempat mencuri hati Julian. Dan, bagi Julian, Galih adalah pemeran Maria layaknya film Ayat-Ayat Cinta.

Persaingan antara Julian dan James pun semakin menjadi-jadi. Karena hal tersebut, kini telah terbentuk dua kubu yang saling berseberangan. Pendukung Julian, dan pendukung James. Berita ini bahkan sampai ke telinga kepala sekolah. Dan parahnya, kepala sekolah malah mendukung persaingan di antara keduanya. Mereka bahkan mengadakan sayembara siapa yang akan memiliki paling banyak pendukung sebagai Fahri wanna be.

Saat diadakan pentas seni di sekolah, SMA Sakti mengundang Fedi Nuril untuk mengdakan jumpa fans di sekolah mereka. Kedatangan Fedi Nuril pun disambut dengan teriakan para gadis yang berlari ke arahnya. Tapi... ada yang aneh.Para gadis tersebut berlari melewati Fedi, dan malah mengerjar Rama sambil berteriak Fahri ke arah Rama. Hal itu tentu saja membuat Rama syok, sehingga harus dilarikan oleh teman-temannya. Yup... Pemenang lomba sayembara tersebut pun sudah tampak jelas. The Real Fahri Is..... RAMA!

Kejadian mengerikan menimpa Rama. Ia diculik oleh orang yang pernah ia kalahkan dua tahun lalu. Prabu. Prabu meminta Rama untuk menelepon kedua orang tuanya, dan meminta uang tebusan sebagai syarat dilepaskannya Rama. Tapi, Rama malah memberikan nomor Julian untuk mereka hubungi. Dengan berteriak kapal RO, Rama berharap Julian bisa melacak keberadaannya.

Setelah lama berpikir, akhirnya Julian dan teman-temannya berhasil menyimpulkan di mana Rama berada. Mereka pun segera menuju ke tempat tersebut dan melakukan operasi penyelamatan untuk Rama. Dan, bersyukur karena mereka berhasil. Rama berhasil mereka selamatkan.

Setelah kejadina diculiknya Rama. Banyak sekali rahasia-rahasia yang mulai terbongkar. Seperti surat cinta yang diterima oleh Julian. Julian syok berat saat tahu surat cinta tersebut berasal dari Ragit yang ingin mengerjai Rama. Bukan dari Shera seperti apa yang sudah ia pikirkan selama ini.

Julian juga tahu, alasan Shera menangis karena kehilangan brosnya. Bukan karena terharu pada kebaikan hati Julian. Dan, seringnya Galih mengunjungi kelas mereka hanya untuk membayar hutang pada anak 11 IA 5. Bukan untuk melihat wajah Julian (poor Julian). Tapi, kisah ini masih berlanjut.

~0~

Huft... Selesai juga membaca novel gokil satu ini. Benar-benar enggak bisa berhenti tertawa melihat kekonyolan Julian dan teman-temannya. Apalagi persaingan antara Julian dan James. Novel ini benar-benar menjadi obat penghilang suntuk yang sangat manjur.

Dan, aku sukses dibuat jatuh cinta pada sosok Rama. Bukan hanya siswi-siswi SMA Sakti aja yang terpesona oleh Rama yang tampan dan cool ini. Tapi, AKU JUGA!!

Kalau di novel ini para cewek sedang terkena demam Fahri Holic, maka kini aku malah terserang Rama Holic. hahaha... enggak lucu banget -_-

Aku juga suka dengan persahabatan yang terjalin antara Rama dan Julian. Walau membentang jurang perbedaan di antara mereka, persahabatan mereka tetap kukuh. Kesalah pahaman memang sering terjadi dalam suatu hubungan. Tapi, itulah yang akan membuat hubungan kita semakin kuat. Kita akan semakin memahami karakter orang tersebut.

Karakter Rama yang bijak dan Julian yang kekanak-kanakan membuat jalan cerita dalam novel ini terasa sangat manis. Mr. Error yang Rama berikan sebagai nama Julian di dalam phone booknya adalah bukti Rama yang sangat mengenal Julian. Berikut ini ucapan Rama yang terus terngiang di dalam ingatanku
"Kenapa kamu segitu pengennya jadi Fahri padahal kamu bisa jauh lebih baik lagi kalau kamu pengen jadi kayak Nabi?"
"Karena Nabi jauh lebih baik daripada Fahri! Kalau kamu pengen jadi manusia baik-baik yang dicintai makhluk bumi, contohlah Nabi, bukan Fahri!"
Huuaaa.... Aku pengen banget punya sahabat seperti Rama. ia punya cara tersendiri buat meghibur sahabatnya, Julian. Seperti saat Julian patah hati.
"Kamu percaya jodoh, Julian?"
"Ya, setiap kita sudah punya jodoh masing-masing..."
"Dan Insya Allah, kelak kamu akan menemukan jodohmu sendiri!"
Author berhasil membawa aku seolah merasa menjadi bagian dari anak-anak kelas 11 IA 5 ini. Two thumbs for Mbak Deasylawati P.