PRAKTIKUM 2
Pengaruh Resitor Dan Dioda Terhadap Arus Listrik
I.
TUJUAN PERCOBAAN
1.
Mengetahui pengaruh dari resistor terhadap kuat arus yang
mengalir.
2.
Mengetahui
sifat-sifat dioda.
II.
LANDASAN TEORI
Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi
sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal
dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding
dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah
resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki karakteristik
utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating.
Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan
induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω(Omega) merupakan satuan
resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif.
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang
selalu digunakan dan paling banyak dalam setiap rangkaian elektronika. Dengan
demikian Anda harus mempelajari dan memahami sebaik mungkin tentang resistor.
Anda harus mampu mengetahui nilai dari sebuah resistor beserta fungsinya bila
ingin membuat sebuah rangkaian elektronika.
Fungsi
resistor adalah
sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan
sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai
berikut :
1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar
sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika.
3. Berfungsi untuk membagi tegangan.
4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi
tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan transistor daan kondensator
(kapasitor).
Dioda adalah
komponen elektronika dengan 2 terminal (anoda dan katoda) dan terbentuk dari
dua jenis semikonduktor (silikon jenis N dan silikon jenis P) yang tersambung.
Bahan ini mampu dialiri arus secara relatif mudah dalam satu arah. Dioda dibuat
dalam berbagai bentuk dan ukuran serta amat berguna. Dari pengertian dioda,
maka pada simbol dioda terdapat tanda menyerupai anak panah yang menunjukkan
arah aliran arus listrik.
Pada mulanya dioda dibuat dari bahan germanium karena bahan ini lebih mudah dipakai untuk memurnikan bahan dasar apabila dibandingkan dengan silikon, namun semua peralatan germanium mempunyai kelemahan yaitu akan rusak bila suhu naik. Setelah pemurnian silikon mencapai tingkat yang dibutuhkan, peralatan silikon mulai muncul. Sekarang pasaran semikonduktor benar -benar dikuasai oleh silikon.
Dioda ini mempunyai banyak fungsi dalam dunia
elektronika. Dari sekian banyak fungsi dioda, berikut ini
adalah fungsi dioda yang perlu Anda ketahui, antara lain :
§
Untuk
penyearah arus
§
Untuk
penyetabil tegangan
§
Untuk
indikator
§
Sebagai
saklar
Hukum Ohm adalah
suatu pernyataan bahwa besar arus
listrik yang mengalir melalui
sebuah penghantar selalu
berbanding lurus dengan beda
potensial yang diterapkan
kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan
mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan
polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu
berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap
digunakan dengan alasan sejarah.[1]
Secara matematis hukum Ohm
diekspresikan dengan persamaan:
Dimana :
Berdasarkan hukum
Ohm, 1 Ohm didefinisikan sebagai hambatan yang digunakan dalam suatu rangkaian
yang dilewati kuat arus sebesar 1 Ampere dengan beda potensial 1 Volt. Oleh
karena itu, kita dapat mendefinisikan pengertian hambatan yaitu perbandingan
antara beda potensial dan kuat arus. Semakin besar sumber tegangan maka
semakin besar arus yang dihasilkan. Jadi, besar kecilnya hambatan listrik tidak
dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus listrik tetapi dipengaruhi oleh
panjang penampang, luas penampang dan jenis bahan. Hambatan dipengaruhi oleh 3
faktor yaitu panjang, luas dan jenis bahan. Hambatan berbading lurus dengan
panjang benda, semakin panjang maka semakin besar hambatan suatu benda.
Hambatan juga berbading terbalik dengan luas penampang benda, semakin luas
penampangnya maka semakin kecil hambatannya. Inilah alasan mengapa kabel yang
ada pada tiang listrik dibuat besar-besar, tujuannya adalah untuk memperkecil
hambatan sehingga tegangan bisa mengalir dengan mudah. Hambatan juga berbanding
lurus dengan jenis benda (hambatan jenis) semakin besar hambatan jenisnya maka
semakin besar hambatan benda itu.
III.
ALAT DAN BAHAN
1. Catu Daya
2. Bohlam lampu
3. Ohm Meter
4. Ampere Meter
5. Papan Penghubung
6. Pitting
7. Kabel Penghubung
8. Resistor
9. Dioda
IV.
LANGKAH
KERJA
1. Dirangkai lampu pada papan penghubung.
V.
HASIL
PENGAMATAN
a. Resistor
Rangkaian
|
R
|
I
|
||
Ohm meter
|
Terhitung
|
Ampere meter
|
Terhitung
|
|
SERI
|
0,6Ω
|
0,6Ω
|
0,28 A
|
5 A
|
PARALEL
|
0,06Ω
|
0,06Ω
|
0,28 A
|
50 A
|
·
Perhitungan
Rankaian Seri
R=
0,2Ω ; V = 3V I = V/R
Rs
= R1 + R2 + R3 I =
3/0,6
Rs
= 0,2 + 0,2 + 0,2 I =
5 A
Rs
= 0,6Ω
R
= V/I R = 10,7Ω sehingga R total,
R
= 3/0,28 Rtotal = Rreal +
Rtahanan = 0,6 + 10,7=11,3
·
Rangkaian
Paralel
Sehingga
nilai R total :
R
total = Rtahanan + Rreal = 10,7 + 0,06 = 10,76Ω
b. Dioda
·
Satu
buah dioda dengan kuat arus terukur 0,22 A, kutub positifnya (Katoda)
dihubungkan dengan kutub katoda pada kabel penghubung, sehingga lampu pada
rangkaian di dapati dalam keadaan menyala.
·
Satu
buah dioda dengan kuat arus terukur 0,22 A, kutub postifnya (Katoda)
dihubungkan dengan kutub anoda pada kabel penghubung, sehingga lampu pada
rangkaian di dapati dalam keadaan padam.
VI.
ANALISIS
PERBANDINGAN NILAI TERUKUR DAN TERHITUNG
Dari percobaan tersebut, dapat diketahui jika lampu
hanya bisa menyala saat nilai hambatan pada resistor kecil. Sedangkan nilai
arus yang terukur lebih besar jika dibandingkan dengan arus listrik saat
menggunakan resistor dengan nilai yang besar.
Tapi, ketika dilakukan pengukuran menggunakan
ampere meter, ternyata, nilai kuat arus pada tiap resistor bernilai sama.
Bahkan, ketika dilakukan pengukuran kuat arus yang mengalir pada ketiga buah
resistor tersebut, nilai yang didapat sama dengan nilai kuat arus untuk tiap
satu resistor.
Selain itu, nilai kuat arus pada rangkaian seri dan
paralel di dapati sama pada saat diukur menggunakan alat ukur. Hal ini tentu
bertolak belakang terhadap teori yang ada. Di mana, kuat arus pada rangkaian
seri akan lebih kecil jika dibandingkan dengan kuat arus yang mengalir pada
rangkaian paralel. Karena, hambatan pada rangkaian seri lebih besar dari
hambatan pada rangkaian paralel.
. Hal ini dapat terjadi karena, pada setiap alat
ukur memiliki nilai tahanannya masing-masing. Sehingga, nilai tahanan pada alat
ukur tersebut menambah hambatan pada rangkaian tersebut.
Pada percobaan menggunakan dioda, ketika katoda
pada dioda bertemu dengan katoda pada kabel penghubung, lampu pada rangkaian
didapati dalam kondisi menyala. Sedangkan, saat katoda pada dioda bertemu
dengan anoda dari kabel penghubung, lampu didapati dalam keadaan padam.
Hal ini dikarenakan, apabila katoda bertemu dengan
katoda, maka dioda tersebut akan memiliki sifat konduktor, atau dapat
menghantarkan arus listrik. Sedangkan ketika katoda bertemu dengan anoda dioda
akan memiliki sifat induktor, atau tidak dapat menghantarkan kuat arus listrik.
Pada percobaan ini, data
hasil pengamatan kami kurang akurat. Adapun kesalahan- kesalahan dalam
percobaan dapat disebabkan karena :
·
Alat yang digunakan untuk percobaan kurang
berfungsi dengan baik ataupun sudah rusak
·
Kurangnya ketelitian dalam membaca alat ukur
·
Kesalahan praktikan dalam pengukuran dan
penghitungan
VII.
KESIMPULAN
Dari beberapa percobaan di atas, jadi bisa disimpulkan beberapa hal seperti di
bawah ini.
1. Nilai hambatan berbanding terbalik dengan nilai
kuat arusnya. Jika nilai hambatannya besar, maka nilai kuat arusnya akan kecil.
Begitu juga sebaliknya.
2. Dalam setiap alat ukur, memiliki nilai tahanan
masing-masing yang akan mempengaruhi besarnya hambatan pada setiap rangkaian.
3. Apabila katoda bertemu dengan katoda, maka dioda
akan memiliki sifat konduktor atau dapat menghantarkan arus listrik.
4. Apabila katoda bertemu dengan anoda, maka dioda
akan memiliki sifat induktor, atau tidak dapat menghantarkan kuat arus listrik.
DAFTAR
PUSTAKA
Ririez, 24 Oktober 2013, Laporan Praktikum Fisika, http://rieriezt-cerpen.blogspot.com/2011/11/laporan-praktikum-fisika_15.html
Maya, 24 Oktober 2013, Laporan Praktikum Fisika Hukum OHM, http://mayaafi.blogspot.com/2012/11/laporan-fisika-hukum-ohm_6594.html
Eriski, 24 Oktober 2013, Hukum OHM, http://electricalf.blogspot.com/2013/01/menerapkan-rumus-rumus-hukum-ohm.html
Anonim, 24 Oktober 2013, Hukum Ohm, http://electricalf.blogspot.com/2013/01/menerapkan-rumus-rumus-hukum-ohm.html
Anonim,
6 November 2013, Pengertian dan Fungsi Dioda, http://elektronikadasar.org/pengertian-dan-fungsi-dioda/
Anonim, 6 November 2013, Pengertian
Resistor dan Jenis-Jenisnya, http://electro-bee.blogspot.com/2013/02/pengertian-resistor-dan-jenis-jenis.html
Anonim,
6 November 2013, Materi Resistor, http://vhienha-han.blogspot.com/2010/12/materi-resistor.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar