Senin, 30 Desember 2013

Gradien Year End Challenge : Aku dan Tahun Baru

Rintik air itu tak hentinya mengguyur kota ku sejak malam tadi. Aku hanya bisa memandang keluar jendela, sambil memikirkan resolusi apa yang aku tulis dalam daftarku untuk tahun depan. Menikmati suasana hujan dari dalam kamar ku ditemani secangkir teh hangat sangat menyenangkan. Sesekali, terdengar alunan nada yang hanya dapat didengar oleh orang-orang yang dilanda rindu. Tanpa terasa, hari ini adalah hari terakhir di tahun ini.  Di tahun ini, banyak sekali kenangan yang terpajang indah di dalam album kehidupan ku. Entah itu kenangan baik. Atapun kejadian yang sangat ingin aku lupakan.
Dimulai dari tercapainya keiinginan ku yang ingin jadi seorang penulis, hingga ikhlas meninggalkan dia yang aku cintai demi taat ku pada-Nya. Walaupun, masih ada rasa yang tak mungkin ku hapus begitu saja.
Tapi kata ayah, apa yang terjadi di dalam hidup itu tidak boleh dilupakan. Jika itu kejadian yang menyenangkan, jadikan ia sebagai kenangan indah dalam hidup mu. Dan, jika itu kejadian yang tidak menyenangkan, jadikan ia sebagai pelajaran dalam hidup mu.
Aku kembali menatap kertas yang sudah tertulis beberapa kalimat resolusi ku untuk tahun depan. Sebelum kembali menuliskan keinginan yang ingin ku capai di tahun baru nanti, aku menyesap sedikit teh hangat milik ku.
Dan, untuk terakhir kalinya sebelum menyelesaikan tulisan ku ini, aku kembali menatap keluar jendela. Aku berharap, hujan di akhir tahun ini, mampu menghapuskan kesedihan yang sempat singgah di dalam kehidupan ku, kemudian mengganti nya dengan hal yang menyenangkan di tahun baru nanti. Bukankah semua orang memiliki harapan yang hampir sama dengan ku?
Aku kembali menuliskan resolusi ku pada kertas yang nantinya akan ku tempel di dinding kamar ku. Dan, resolusi terakhir yang aku tuliskan di kertas tersebut adalah...
Aku ingin menikah.
Yah, walaupun terdengar mustahil karena ayah tidak mungkin mengizinkan ku menikah di usia yang masih dua puluh tahun. Ditambah lagi, pendidikan yang harus aku selesaikan.
Tapi, bukankah rencana Allah bisa mengalahkan apa yang tidak diinginkan oleh ayah?

Yah, aku akan menantikannya di tahun depan yang tinggal menghitung jam lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar