Jumat, 26 Desember 2014

Review Antologi My Stupid Love : Agar Cinta Tak Bikin Kau Gila


 Judul Novel : My Stupid Love
Penulis : Afifah Afra, dkk
Editor : Aisyah Biru
Setting : Mas Liek
Desain Sampul : Andi Rasydan
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Ctakan ke- : 1
Tahun Terbit : 2014
Jumlah halaman : 230 + Cover

Sinopsis:
Pasti lagi ada gempa bumi di hatimu
Lho, kok tahu sih?
Iya, soalnya getarnya terasa hingga hatikyuh.
Beuuuh... ngomongin soal cinta memang tak ada habis-habisnya. Ada yang langsung  panas dingin, ada yang langsung kesetrum, ada yang tiba-tiba melayang ke udara, lalu tersangkut di bulan dan enggak bisa kembali lagi ke bumi. Cinta, konon memiliki energi luar biasa. Saking luar biasanya, sampai rambut yang awalnya lurus, akan jadi keriting saat dialiri cinta. Efeknya bisa positif juga, minimal kita enggak butuh ke salon untuk membuat rambut jadi keriting. Kyaaa... ada-ada saja.

Ya, cinta itu selalu saja bikin gila. Juga bikin oon, alias tergerus separuh kecerdasannya.

Tapi, itu sih kamu! Aku, kagaaak! Cinta tak akan membuatku 'stupid' ... soalnya, aku belajar dari banyak sekali pengalaman orang-orang lain.

Naaah, di buku seru ini, tujuh penulis keren  mau berbagi kisah tentang 'stupid love stories' dan berbagai jurus untuk menghindarkan kita semua dari sebutan virus paling mengerikan sepanjang abad ini. Simak yuk!

~o~ 

Jatuh cinta, berjuta rasanya...

Bener enggak sih lirik lagu barusan? Mungkin tiap orang punya persepsi jawaban yang berbeda-beda. Tapi, bagi aku sendiri, jatuh cinta itu sakit friends. Namanya aja jatuh. Mana ada yang enak. Begitu pula jatuh cinta. Apalagi ketika kamu jatuh cintanya sama orang yang enggak mungkin bisa membalas cintamu. *Hiks... jadi curcol gini*

Banyak hal yang terjadi karena jatuh cinta. Yang awalnya malu-malu, karena cinta bisa jadi berani mencurahkan apa yang ada di pikiran dan hatinya. Yah, walaupun hanya lewat status-status galau di media sosial. Jatuh cinta pun tak lagi mengenal usia. Bahkan anak TK pun, kini sudah tahu apa itu jatuh cinta. *Efek sinetron*

Jatuh cinta juga bisa membuat anak terpintar di kelas, tiba-tiba level kepintarannya terjun bebas karena dia jatuh cinta. So scary...

Yah, inilah yang coba disampaikan oleh Mbak Afifah Afra dan beberapa penulis lainnya lewat tulisan dalam novel ini.

Kisah ini dimulai dari wawancara Mbak Afifah Afra dengan Ferry (bukan nama sebenarnya) yang merupakan mantan playboy. Dari wawancara ini kita jadi tahu, ternyata ketika seseorang menjadi playboy, ada alasan kuat di baliknya. Mulai dari dipermainkan, dikecewakan, hingga akhirnya memutuskan untuk berlaku sama pada orang-orang yang tak bersalah. Walaupun dia melakukannya karena pernah terluka, perbuatan untuk membalas seperti ini enggak dibenarkan loh ya. Kasihan mereka yang tak berdosa dan tak tahu apa-apa. *aih...*

Tapi, dari wawancara eksklusif mbak Afifah Afra dan Mas Ferry ini, kita juga bisa dapat pengetahuan baru mengenai playboy. Di sini dibeberkan dengan jelas seperti apa ciri-ciri playboy  itu sendiri. So, jangan sampai terjerat dalam pesona yang sebenarnya maya tersebut.

Selain isi wawancara dari mbak Afifah Afra dengan mas Ferry, ada juga kisah seru dari enam orang penulis lain yang tak kalah  keren nya. Berikut cuplikan salah satu kisah favoritku yang ada dalam antologi ini.

Kisah berikutnya berjudul 'Anak Babe' dari Kak Riawani Elyta. Ini kisah tentang seorang gadis bernama Mimi yang ngumpet-ngumpet pacaran dengan Eric, padahal Babe nya udah punya calon sekeren Miko. Kisah ini berujung pada Mimi yang hampir diperkosa oleh si Eric. *kebangetan tuh cowok!!*

Karena kejadian tersebut, Mimi jadi trauma. Ia menyimpan kisah mengerikan tersebut dari kedua orang tua nya. Hingga akhirnya ia menangis di hadapan Babe nya ketika ingin mengakui kisah menyedihkan tersebut. Padahal aku berharap banget jika di akhir cerita akhirnya Mimi menerima perjodohannya dengan Miko. Tapi, aku sudah cukup puas dengan ending-nya. Pengakuan Mimi itu benar-benar buat aku terharu. Butuh keberanian dan mental  yang kuat untuk menceritakan pengalaman yang begitu buruk pada orang lain.

Dari kisah ini aku juga jadi belajar untuk berusaha agar enggak bohong dengan kedua orang tuaku. Dan, dari kisah ini aku juga belajar jika apa yang dipilihkan oleh orang tua untuk kita adalah yang terbaik untuk anaknya. Insya Allah, mereka enggak akan menjerumuskan anaknya sendiri.

Kisah lainnya tak kalah inspiratif nya. Cuma, kebanyakan kalau harus aku tuangkan dalam tulisan ini. Dan yang lebih kerennya lagi, setiap kisah selalu punya pesan khusus buat pembacanya. Mereka menyampaikan pesan dengan sangat baik. Tidak terkesan menggurui.

Dari kisah-kisah tersebut, banyak hal yang bisa kita ambil hikmahnya. Misalnya, cinta itu bisa datang kapan saja. Di mana saja. Dari pintu apa saja. Bahkan kalau enggak bisa lewat pintu, mungkin ia akan masuk lewat jendela. *eeh...* Makanya, kita harus benar-benar menajga diri kita sendiri. Mungkin bisa dengan cara memasang teralis pada pintu dan jendela rumah kita. Agar tidak sembarang orang yang bebas masuk tanpa izin dari kita tentunya.

Pokoknya, nih kisah benar-benar penuh dengan pelajaran dan hikmah. Salut buat para penulis-penulis nya. Hah... Jadi berpikir, kapan aku bisa nulis sekeren mereka. ^_^

Nah, yang penasaran dengan kisah lainnya, dan ingin dapat pengetahuan yang luas lagi tentang cinta. Enggak ada salahnya kalian coba baca buku ini. Malah, aku merekomendasikan sekali!! ^o^







Tidak ada komentar:

Posting Komentar